TEMPO.CO, Jakarta - Seledri termasuk
sayuran yang sering kita jumpai setiap hari dan harganya pun tak mahal.
Sayangnya, tak semua orang menyukainya karena rasa yang dinilai kurang enak dan
juga baunya yang mungkin mengganggu.
Meski demikian, tak sedikit pula yang menggemari
seledri, bahkan dimakan mentah seperti dibuat jus dan batangnya dijadikan camilan.
"Seledri disukai karena renyah, serbaguna, dan bisa dicelup ke saus,"
kata Lisa Young, pakar nutrisi dan diet dan juga penulis Finally Full,
Finally Slim, kepada USA Today.
Umumnya orang menyantap camilan sebagai pengganjal lapar
kala belum waktunya makan besar. Atau, kita juga mengonsumsi camilan sambil
mengisi waktu luang kala santai. Tapi, rupanya pola ngemil ini mengalami
perubahan selama pandemi.
Seperti saat konferensi pers virtual Mondelez
Indonesia (8/3) membeberkan alasan masyarakat Indonesia ngemil selama pandemi
bukan karena lapar atau iseng belaka. Terlebih ini ada kaitannya dengan
kesehatan mental mereka. Melalui survei tahunan Mondelez International “The
State of Snacking” menemukan sebanyak 93 persen responden masyarakat Indonesia
mencari camilan untuk meningkatkan kesehatan mental.